TUGAS 7 APSI : Process Modelling

 PROCESS MODELLING

Pengertian Process Modelling

        Dalam kutipan dari IBM, process modelling atau pemodelan proses bisnis adalah representasi grafis dari proses bisnis atau aliran kerja dan berbagai aktivitas terkait di dalamnya. Dengan menggunakan process modelling, Anda dapat menghasilkan diagram atau flowchart yang komprehensif yang memberikan wawasan tentang proses bisnis seperti:
  • Peristiwa dan aktivitas yang terjadi dalam aliran kerja.
  • Siapa yang bertanggung jawab atau memulai setiap peristiwa dan aktivitas dalam aliran kerja.
  • Berbagai keputusan dan jalur yang dapat diambil dalam aliran kerja berdasarkan hasilnya.
  • Berbagai alat yang digunakan dalam proses bisnis.
  • Jangka waktu dari keseluruhan proses bisnis dan setiap langkah di dalamnya.
  • Tingkat keberhasilan dan kegagalan dari proses bisnis tersebut.
Dengan wawasan ini, Anda dapat menggunakan model proses untuk tujuan berikut:
  • Memvisualisasikan berbagai proses yang sedang dibahas bersama tim.
  • Menemukan cara untuk meningkatkan kinerja dari proses bisnis yang ada saat ini.
  • Merancang proses bisnis yang baru.
  • Membuat proses untuk fungsi bisnis yang dilakukan secara berulang.
  • Perlu diketahui bahwa pembuatan model proses tidak dilakukan secara manual.
Sebaliknya, model proses dibuat melalui algoritma data-mining yang menggunakan data dari log peristiwa untuk membangun model aliran kerja yang ada pada saat itu. Selain itu, karena model proses dibuat berdasarkan data kuantitatif, hal ini memberikan pandangan objektif terhadap aliran kerja yang digunakan.

        Pemodelan proses dapat dilakukan dengan berbagai cara, cara yang sering digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD), Business Process Modelling Notation (BPMN), dan Activity Diagram Unified Modelling Language (UML).  Pada DFD terdapat dua jenis proses, yaitu Logical DFD yang menggambarkan proses tanpa menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan dan Fisikal DFD yang menggambarkan proses model.

Context Diagram

        Context diagram merupakan  sketsa dasar yang bertujuan untuk mendefinisikan suatu entitas berdasarkan lingkupnya, batasannya, dan hubungannya dengan komponen eksternal seperti pemangku kepentingan. Context diagram ini memberikan gambaran untuk tentang suatu proses, dengan fokus pada interaksinya dengan elemen-elemen eksternal daripada subproses internalnya.

Study Case 

        Pada study case ini , akan dianalisis Proses modelling: Proses Pembayaran Belanja di Transmart dengan Menggunakan aplikasi Allo Bank. 
        Sebelum mengalanisis, hendaknya mengetahui elemen penyusun DFD yaitu proses, data flow, data store, dan external entity. Berikut merupakan diagram konteks dari Process Modelling: Proses Pembayaran Belanja di Transmart Pakai aplikasi Allo Bank :


DFD Level 1 :


REFERENSI

  • https://fajarbaskoro.blogspot.com/2023/04/apsi-process-modelling.html
  • https://badoystudio.com/contoh-dfd/
  • https://glints.com/id/lowongan/process-modelling-adalah/

Komentar

Postingan Populer